MARTAPURA, SEJAJAR.NEWS – Berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kabupaten OKU Timur mengalami penurunan signifikan sebesar 9,8 persen poin pada tahun 2023.
Pada tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten OKU Timur tercatat sebesar 19,1 persen poin, dan pada tahun 2023 turun menjadi 9,3 persen poin, itu kata survey SKI
Meskipun telah berhasil menurunkan angka stunting hingga di bawah target nasional, Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting.
di Bumi Sebiduk Sehaluan. Salah satu upaya tersebut adalah penyelenggaraan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2024.
“Dalam menangani stunting kita tidak boleh kendor. Stunting kita sudah turun 9,8 persen, jika kendor bukan tidak mungkin stunting kita akan naik kembali,” ujar Wabup Yudha. Beliau juga menambahkan, “Kita cari inovasi-inovasi yang kekinian agar angka penurunan prevalensi stunting dapat lebih maksimal.” Kata Wabup Yudha saat ikut rapat, Selasa (9/07).
Kepala Dinas PPKB, melalui Sekretaris H.M. Ridwan, S.Pd., M.M., dalam laporannya menyampaikan bahwa audit kasus stunting di Kabupaten OKU Timur dimulai dari bulan Maret 2024 hingga akhir bulan Juni 2024.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui penyebab dari kasus stunting dan upaya penyelesaian terhadap kasus tersebut, serta menentukan risiko penyebab terjadinya risiko kepada kelompok sasaran, menganalisis, merumuskan, dan merekomendasikan solusi yang tepat.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Tim Pakar Audit Kasus Stunting, yakni Dr. Mustika Dharna, Sp.OG., Sri Nurmaini, S.ST., dan dr. Rhesaroka Pramudita, M.Psi.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten OKU Timur dapat terus menurun dan kesejahteraan anak-anak di daerah ini semakin meningkat.(*)
