Muan, Korea Selatan – Kecelakaan tragis melibatkan sebuah pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Jeju Air terjadi di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, pada Minggu pagi (29/12/2024) sekitar pukul 09.07 waktu setempat. Insiden ini menewaskan 28 orang dan melukai puluhan lainnya.
Kronologi Kejadian
Pesawat yang membawa 175 penumpang dan 6 awak kabin tergelincir saat mendarat. Pesawat keluar dari landasan pacu dan menghantam pagar pembatas bandara, yang memicu kebakaran besar. Tim penyelamat segera dikerahkan untuk memadamkan api dan mengevakuasi korban.
Korban Jiwa dan Cedera
Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa 28 orang tewas, mayoritas dari mereka berada di bagian depan pesawat. Puluhan lainnya terluka, dengan beberapa korban dalam kondisi kritis. Semua korban luka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Proses identifikasi korban sedang berlangsung,” kata perwakilan Jeju Air dalam konferensi pers.
Penyelidikan Penyebab Kecelakaan
Otoritas penerbangan Korea Selatan dan Jeju Air telah memulai investigasi untuk menentukan penyebab kecelakaan. Dugaan awal menyebutkan cuaca buruk dengan jarak pandang terbatas sebagai salah satu faktor penyebab. Namun, kemungkinan kesalahan teknis atau human error juga tidak dikesampingkan.
Penutupan Bandara dan Dampak Operasional
Operasional penerbangan di Bandara Internasional Muan dihentikan sementara untuk keperluan investigasi. Penerbangan domestik dan internasional dialihkan ke bandara lain, menyebabkan gangguan pada jadwal penerbangan selama musim liburan.
Kecelakaan Terburuk di Bandara Muan
Insiden ini menjadi kecelakaan paling mematikan di Bandara Muan sejak didirikan. Jeju Air, maskapai terbesar di Korea Selatan, berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memastikan penyelidikan berjalan transparan.
“Kami akan memastikan kejadian ini diusut hingga tuntas dan memberikan dukungan penuh kepada para korban serta keluarga mereka,” tambah perwakilan Jeju Air.
Dampak pada Industri Penerbangan
Kecelakaan ini menjadi pengingat penting akan urgensi peningkatan standar keselamatan penerbangan, terutama pada musim liburan dengan tingginya volume perjalanan udara.(*)